Tuesday, September 30, 2014

Educational Linguistics


Linguistik edukasional adalah istilah yang merujuk pada salah satu bidang linguistik terapan yang berkenaan deangan hubungan antara bahasa dan pendidikan.
a.   Kategori pengajaran bahasan
Fokus utama dari bahasan ini adalah pengajaran bahasa ibu. Namun ada beberapa kategori pengajaran bahasa lainnya.
Berikut adalah kategori pengajaran bahasa dalam linguistic pendidikan.
1.   Bahasa sebagai bahasa ibu
Yang dimaksud dengan bahasa ibu adalah sebagai berikut;
-       Bahasa yang pertama kali diperoleh penutur
-       Bahasa resmi suatu negara
-       Bahasa asli suatu negara tetapi tidak terkait dengan kekuasaan politik secara keseluruhan
-       Bahasa dari kelompok imigran baru
-       Bahasa linguafranca
2.   Pengajaran bahasa kedua
Bahasa yang diajarkan adalah bukan bahasa asli suatu negara, tetapi termasuk dalam bahasa resmi suatu negara tersebut. Bahasa tersebut juga tidak harus bahasa asing.
3.   Pengajaran bahasa asing modern
Bahasa yang diajarkan adalah bukan bahasa resmi maupun bahasa komunitas
2.   Pengajaran bahasa klasik
Bahasa yang diajarkan memiliki literature kuno, tetapi tidak ada penutur aslinya. Bahasa klasik ini sering dikontraskan dengan bahasa tradisional. Bahasa klasik seperti romawi kuno, atau ibrani kuno wajib dipelajari karena memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam aspek religious, bahasa klasik ini berperan penting karena dianggap memiliki nilai yang sangat tinggi, mulia dan sakral.
b.   Kebijakan dan perencanaan bahasa dalam pendidikan
Di beberapa negara, kebijakan dibuat pada tingkat pemerintah. Ada pula yang dibuat pada tingkat provinsi dan bahkan ada pada tingkat sekolah.
c.   Bahasa dan pembelajaran
Di dalam ruang kelas, sifat bahasa merupakan aspek yang sangat penting dalam penelitian linguistik edukasional karena bahasa adalah media yang digunakan peserta didik untuk mempelajari semua pelajaran akademik. Dalam pengajaran, harus diperhatikan bahasa apa yang akan dipelajari (bahasa pertama/bahasa kedua) karena hal itu akan mempengaruhi strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pengajar/pendidik harus mengajarkan bahasa standar dalam membaca dan menulis (dengan baik dan benar). Hal tersebut perlu diperhatikan karena apabila terjadi kesalahan pada awal pemerolehan bahasanya, akan sulit untuk diperbaiki di kemudian hari.
d.   Pembelajaran keaksaraan
Pembelajaran keakasaraan sangat penting karena menulis dan membaca adalah modal untuk pendapatkan ilmu pengetahuan. Salah satu peran penting sekolah adalah untuk mengajarkan bagaimana cara menulis dan membaca dengan menggunakan pendekatan yang tepat untuk peserta didik. Pendekatan akan berbeda pada peserta didik yang berbeda.
e.   Belajar tentang bahasa
Dalam hal ini perlu disadari bahwa bahasa dipelajari bukan untuk meningkatkan kemampuan linguistik semata namun sebagai dasar unuk bermasyarakat dalam peradaban manusia.

Applied Linguistics



Linguistik terapan ialah ilmu yang mempelajari tentang bahasa dan linguistik yang berkaitan dengan masalah praktis. Asal-usul, tujuan dan hubungan antara linguistik terapan dan teori linguistik perlu dipertimbangakan untuk mengetahui sifat atau esensi dari linguistik terapan.
a.   Ruang Lingkup Linguistik Terapan
Linguistik terapan berkaitan dengan meningkatkan pemahaman tentang peran bahasa dalam kehidupan manusia. Mengingat peran bahasa  sangat besar dalam kehidupan manusia, dapat dikatakan bahwa linguistik terapan dapat berpotensi dalam berbagai bidang dan memiliki cakupan yang luas seperti dalam bidang pendidikan, penerjemahan, hukum dan lain sebagainya. Untuk mengetahui ruang lingkup dari linguistik terapan, kita harus lebih spesifik dalam mengklasifikasikan jenis masalah yang akan dibahas.
Berikut ialah contoh ruang lingkup linguistik terapan.
1.     Bahasa dan pendidikan
Ruang lingkupnya meliputi pendidikan bahasa pertama, pendidikan bahasa tambahan (bahasa kedua dan bahasa asing), linguistik klinis, dan pengujian bahasa.
2.     Bahasa, pekerjaan, dan hukum
Ruang lingkupnya meliputi komunikasi di tempat kerja, perencanaan bahasa, dan linguistik forensik.
Dalam prakteknya, linguistik terapan telah berkembang untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik mengenai proses pemelajaran bahasa terutama pembelajaran bahasa kedua.
b.   Linguistik terapan dalam pembelajaran dan pengajaran bahasa
1.     Pengetahuan hakikat bahasa
Tidak mungkin kita mengajar tanpa mengetahui hakikat bahasa, maka dari itu pengetahuan tentang hakikat bahasa sangat penting untuk dipelajari. Bukan hanya elemen dari sistem bahasa tetapi juga prinsip berkomunikasi dan juga budaya dari bahasa tersebut.
2.     Pengetahuan penggunaan bahasa
Wajib hukumnya untuk mempelajari bagaimana bahasa digunakan sebelum kita mempelajari sebuah bahasa agar kita dapat menggunakan bahasa tersebut dengan baik dan benar dalam situasi dan kondisi tertentu.
3.     Pengetahuan pembelajaran bahasa
Pengetahuan tentang pembelajaran bahasa sangat penting diketahui oleh seorang pengajar/pendidik karena pengajar/pendidik yang akan menentukan metode apa yang baik digunakan untuk peserta didik dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti latar belakang peserta didik, kemampuan dan lain-lain.
4.     Pengetahuan berbagai bahasa
Banyak ahli yang berpendapat bahwa pengetahuan tentang bahasa ibu memiliki pengaruh dalam pembelajaran bahasa kedua. Jadi pemantapan dalam memahami bahasa ibu sangatlah penting.
c.   Pemerolehan dan pembelajaran bahasa kedua
Pemerolehan bahasa kedua ialah studi yang membahas tentang bagaimana bahasa kedua dipelajari oleh individu, dengan kata lain yaitu studi tentang akuisisi atau pemerolehan bahasa selain bahasa ibu. Dalam proses perkembangannya, pemerolehan bahasa kedua dapat dibagi menjadi lima tahap: preproduksi, produksi awal, bicara awal, fasih, dan mahir.
d.   Kemampuan bahasa kedua
Penelitian pemerolehan bahasa kedua cenderung difokuskan kepada aspek-aspek tertentu dari system bahasa tersebut.
e.   Keberagaman bahasa
Ragam bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaiannya.
f.    Bilingual
Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan keadaan pengunaan lebih dari satu bahasa oleh seorang individu, kelompok, ataub masyarakat (regional, nasional, bangsa, dan negara)
g.   Metode penelitian
Ada dua jenis studi yang cocok dalam penelitian pemerolehan bahasa, yaitu: Diary Studies dan Group Studies.
h.   Linguistik terapan dan pedagogi bahasa
Dalam hal ini, linguist memiliki dua peran yang sangat penting. Di satu sisi, linguist berdiri di antara teori dan deskriptif linguist. Di sisi lain, linguist berdiri di antara teori dan sebagai guru bahasa. Hal ini dapat memudahkan penelitian tentang bagaimana bahasa dipelajari dan fasilitas apa saja yang digunakan dalam pembelajaran bahasa. Sehingga hasil dari penelitian dapat dimanfaatkan siswa agar dapat ebih mudah lagi dalam mengakses sistem bahasa.
i.    Batasan batasan dalam linguistik terapan
Jika ada faktor-faktor seperti latarbelakang kelas sosial atau fitur dari lingkungan fisik sekolah yang mempengaruhi prestasi dalam pembelajaran bahasa seperti dalam, maka hal itu bukan cakupan linguitik terapan.

Introduction to Educational Linguistics by Bernard Spolsky



1.     Pengantar Umum : Bidang Linguistik Edukasional
Linguistik edukasional atau ada juga yang menyebut sebagai linguistik pedagogis memiliki pengertian yang tidak jauh beda. Linguistik edukasional ialah penerapan linguistik dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa di sekolah atau di lingkungan lain (Kridalaksana, 146: 2008).  Sedangkan pengertian linguistik pedagogis adalah cabang linguistik terapan yang bersangkutan dengan peningkatan efisiensi pengajaran bahasa dengan menyediakan deskripsi yang komprehensif mengenai proses-proses dasar dan dengan mempergunakan metode pengajaran yang memadai. Pada dasarnya, istilah “Linguistik Edukasional” sendiri dimodelkan pada psikologi pendidikan dan sosiologi pendidikan. Hal ini menggambarkan percampuran antara disiplin akademis (linguistik) dengan profesi akademis praktis (pendidikan). Penggunaan istilah ini menegaskan bahwa perlu adanya pertimbangan yang cermat dalam sisi pendidikan guna menghasilkan bidang baru yang bertanggung jawab.
Ruang lingkup bidang ini berkembang dan didefinisikan sebagai persimpangan antara bahasa dan pendidikan. Dari satu sperspektif, tugas linguistik edukasional adalah untuk menyelaraskan pengetahuan dari banyak dan beragam cabang studi ilmiah tentang bahasa yang mungkin relevan dengan pendidikan formal maupun informal. Sedangkan perspektif kedua, istilah ini juga termasuk cabang pendidikan formal maupun informal yang memiliki kepedulian langsung dengan bahasa dan kemampuan linguistik peserta didik. Meskipun ada ambiguitas di sini, pada dasarnya linguistik edukasional meliputi berbagai cabang pendidikan bahasa dan pengetahuan dari linguistik dan bidang lainnya yang berhubungan dalam pendidikan bahasa.
2.     Berikut ialah taksonomi dalam bidang linguistik edukasional.
Konteks Sosial
1.     Masyarakat
Bahasa merupakan bagian dari masyarakat karena itu bahasa memerankan peran penting dalam sosialisasi. Dalam hal ini, penekanannya pada variasi bahasa, penyebabnya dan hasil-hasilnya.
2.     Kebijakan nasional: Kebijakan Pendidikan Bahada dan Pendidikan
Kebijakan nasional mempengaruhi perkembangan nasional terutama dalam hal pendidikan. Maka dari itu, kebijakan harus sesuai dengan kondisi negara dimana kebijakan itu dibuat.

3.     Keaksaraan dan orasi
Kemampuan keaksaraan meliputi dua hal penting, yaitu: Kemampuan untuk membedakan bahasa dan struktur dari konten dan kemampuan untuk mengenali unit dari sistem suara. Sedangkan orasi ialah kesetaraan kemampuan antara mendengar dan berbicara. Selain itu, diperlukan juga pemahaman pada sistem alfabetis dan sistem core system.
4.     Batasan bahasa antara bahasa di sekolah dan di rumah
Perbedaan bahasa yang digunakan di rumah dan di sekolah. Sekolah biasanya menggunakan bahasa yang standard dalam proses belajar mengajar dan menolak berbagai varietas lainnya.
 Pemelajar Mandiri
1.     Pemerolehan bahasa
Walaupun bahasa pada umumnya berada pada konteks sosial, namun bahasa pada dasarnya dipelajari secara individu. Pemeroleh bahasa dapat dilakukan tidak hanya dirumah tetapi juga bisa disekolah. Ilmu yang mempelajarai tentang pemerolehan bahasa ialah psikolinguistik.
2.     Tantangan peserta didik
Tantangan peserta didik yang dimaksud ialah language disorder atau kelainan dalam menggunakan bahasa seperti writing disorder atau reading disorder (disleksia).
3.     Proses pemelajaran bahasa kedua
Untuk memperoleh bahasa kedua, pemelajar melalui beberapa tahapan, yaitu: prepoduksi, produksi awal, awal bicara, fasih dan mahir.
c.     Konteks Sekolah
Berikut ialah konteks sekolah yang termasuk dalam bahasan linguistik edukasional.
1.     Sekolah dan ruang kelas
Pendidikan bahasa formal biasanya berlangsung di sekolah terutama di ruang kelas.
2.     Kamus
Banyak orang yang beranggapan bahwa belajar bahasa ialah belajar bahasa baru, lalu yang menjadi sasaran bacaannya biasanya adalah kamus.
3.     Era elektronik
Pada era ini, teknologi informasi berkembang dengan pesat terutama internet. Kita pun dapat mencari berbagai informasi yang dibutuhkan dalam di website.
d.     Pengajaran Bahasa
1.     Kurikulum nasional
2.     Pengajaran gramatika dalam bahasa ibu
3.     Membaca dalam bahasa ibu
4.     Mengeja dalam bahasa ibu
5.     Menulis dalam bahasa ibu
e.     Pengajaran Dalam Bahasa Tambahan (bahasa kedua atau bahasa asing)
1.     Pemerolehan Bahasa Kedua dan Bahasa Asing
2.     Pemerolehan Bahasa Kedua
3.     Pedagogi Bahasa Kedua dan Bahasa Asing
f.      Pengujian Bahasa
Dalam pengujian bahasa, akan  dibahas tentang topik dan teori pengujian bahasa, pendekatan yang digunakan dalam pengujian dan cara untuk mengevaluasi proses pembelajaran.
g.     Profesi
Dalam topik profesi akan dibahas mengenai profesi dari linguistic edukasional dan institusi penting mana saja yang mendukung pekerjaannya.
3.  Teori Linguistik Edukasional
Teori awal model pengajaran bahasa yang diusulkan oleh John B. Carroll yang diparafrasekan dalam satu kalimat, ia mendalilkan bahwa kemampuan linguistik atau kapasitas atau kompetensi individu merupakan fungsi dari kemampuan belajar bahasa individu untuk memperoleh kemampuan lebih dalam mempelajari bahasa lain. Di sini,  peran linguistik edukasional kemudian adalah untuk menguraikan sifat dari masing-masing syarat dan proses dalam mempelajari bahasa tersebut, dan untuk mengetahui cara di mana mereka dapat memodifikasi berdasarkan dari konteks sosial atau individualnya