Tuesday, September 30, 2014

Introduction to Educational Linguistics by Bernard Spolsky



1.     Pengantar Umum : Bidang Linguistik Edukasional
Linguistik edukasional atau ada juga yang menyebut sebagai linguistik pedagogis memiliki pengertian yang tidak jauh beda. Linguistik edukasional ialah penerapan linguistik dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa di sekolah atau di lingkungan lain (Kridalaksana, 146: 2008).  Sedangkan pengertian linguistik pedagogis adalah cabang linguistik terapan yang bersangkutan dengan peningkatan efisiensi pengajaran bahasa dengan menyediakan deskripsi yang komprehensif mengenai proses-proses dasar dan dengan mempergunakan metode pengajaran yang memadai. Pada dasarnya, istilah “Linguistik Edukasional” sendiri dimodelkan pada psikologi pendidikan dan sosiologi pendidikan. Hal ini menggambarkan percampuran antara disiplin akademis (linguistik) dengan profesi akademis praktis (pendidikan). Penggunaan istilah ini menegaskan bahwa perlu adanya pertimbangan yang cermat dalam sisi pendidikan guna menghasilkan bidang baru yang bertanggung jawab.
Ruang lingkup bidang ini berkembang dan didefinisikan sebagai persimpangan antara bahasa dan pendidikan. Dari satu sperspektif, tugas linguistik edukasional adalah untuk menyelaraskan pengetahuan dari banyak dan beragam cabang studi ilmiah tentang bahasa yang mungkin relevan dengan pendidikan formal maupun informal. Sedangkan perspektif kedua, istilah ini juga termasuk cabang pendidikan formal maupun informal yang memiliki kepedulian langsung dengan bahasa dan kemampuan linguistik peserta didik. Meskipun ada ambiguitas di sini, pada dasarnya linguistik edukasional meliputi berbagai cabang pendidikan bahasa dan pengetahuan dari linguistik dan bidang lainnya yang berhubungan dalam pendidikan bahasa.
2.     Berikut ialah taksonomi dalam bidang linguistik edukasional.
Konteks Sosial
1.     Masyarakat
Bahasa merupakan bagian dari masyarakat karena itu bahasa memerankan peran penting dalam sosialisasi. Dalam hal ini, penekanannya pada variasi bahasa, penyebabnya dan hasil-hasilnya.
2.     Kebijakan nasional: Kebijakan Pendidikan Bahada dan Pendidikan
Kebijakan nasional mempengaruhi perkembangan nasional terutama dalam hal pendidikan. Maka dari itu, kebijakan harus sesuai dengan kondisi negara dimana kebijakan itu dibuat.

3.     Keaksaraan dan orasi
Kemampuan keaksaraan meliputi dua hal penting, yaitu: Kemampuan untuk membedakan bahasa dan struktur dari konten dan kemampuan untuk mengenali unit dari sistem suara. Sedangkan orasi ialah kesetaraan kemampuan antara mendengar dan berbicara. Selain itu, diperlukan juga pemahaman pada sistem alfabetis dan sistem core system.
4.     Batasan bahasa antara bahasa di sekolah dan di rumah
Perbedaan bahasa yang digunakan di rumah dan di sekolah. Sekolah biasanya menggunakan bahasa yang standard dalam proses belajar mengajar dan menolak berbagai varietas lainnya.
 Pemelajar Mandiri
1.     Pemerolehan bahasa
Walaupun bahasa pada umumnya berada pada konteks sosial, namun bahasa pada dasarnya dipelajari secara individu. Pemeroleh bahasa dapat dilakukan tidak hanya dirumah tetapi juga bisa disekolah. Ilmu yang mempelajarai tentang pemerolehan bahasa ialah psikolinguistik.
2.     Tantangan peserta didik
Tantangan peserta didik yang dimaksud ialah language disorder atau kelainan dalam menggunakan bahasa seperti writing disorder atau reading disorder (disleksia).
3.     Proses pemelajaran bahasa kedua
Untuk memperoleh bahasa kedua, pemelajar melalui beberapa tahapan, yaitu: prepoduksi, produksi awal, awal bicara, fasih dan mahir.
c.     Konteks Sekolah
Berikut ialah konteks sekolah yang termasuk dalam bahasan linguistik edukasional.
1.     Sekolah dan ruang kelas
Pendidikan bahasa formal biasanya berlangsung di sekolah terutama di ruang kelas.
2.     Kamus
Banyak orang yang beranggapan bahwa belajar bahasa ialah belajar bahasa baru, lalu yang menjadi sasaran bacaannya biasanya adalah kamus.
3.     Era elektronik
Pada era ini, teknologi informasi berkembang dengan pesat terutama internet. Kita pun dapat mencari berbagai informasi yang dibutuhkan dalam di website.
d.     Pengajaran Bahasa
1.     Kurikulum nasional
2.     Pengajaran gramatika dalam bahasa ibu
3.     Membaca dalam bahasa ibu
4.     Mengeja dalam bahasa ibu
5.     Menulis dalam bahasa ibu
e.     Pengajaran Dalam Bahasa Tambahan (bahasa kedua atau bahasa asing)
1.     Pemerolehan Bahasa Kedua dan Bahasa Asing
2.     Pemerolehan Bahasa Kedua
3.     Pedagogi Bahasa Kedua dan Bahasa Asing
f.      Pengujian Bahasa
Dalam pengujian bahasa, akan  dibahas tentang topik dan teori pengujian bahasa, pendekatan yang digunakan dalam pengujian dan cara untuk mengevaluasi proses pembelajaran.
g.     Profesi
Dalam topik profesi akan dibahas mengenai profesi dari linguistic edukasional dan institusi penting mana saja yang mendukung pekerjaannya.
3.  Teori Linguistik Edukasional
Teori awal model pengajaran bahasa yang diusulkan oleh John B. Carroll yang diparafrasekan dalam satu kalimat, ia mendalilkan bahwa kemampuan linguistik atau kapasitas atau kompetensi individu merupakan fungsi dari kemampuan belajar bahasa individu untuk memperoleh kemampuan lebih dalam mempelajari bahasa lain. Di sini,  peran linguistik edukasional kemudian adalah untuk menguraikan sifat dari masing-masing syarat dan proses dalam mempelajari bahasa tersebut, dan untuk mengetahui cara di mana mereka dapat memodifikasi berdasarkan dari konteks sosial atau individualnya

No comments:

Post a Comment