1.
Pengantar Umum : Bidang Linguistik Edukasional
Linguistik
edukasional atau ada juga yang menyebut sebagai linguistik pedagogis memiliki
pengertian yang tidak jauh beda. Linguistik edukasional ialah penerapan
linguistik dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa di sekolah atau di
lingkungan lain (Kridalaksana, 146: 2008).
Sedangkan pengertian linguistik pedagogis adalah cabang linguistik
terapan yang bersangkutan dengan peningkatan efisiensi pengajaran bahasa dengan
menyediakan deskripsi yang komprehensif mengenai proses-proses dasar dan dengan
mempergunakan metode pengajaran yang memadai. Pada dasarnya, istilah
“Linguistik Edukasional” sendiri dimodelkan pada psikologi pendidikan dan
sosiologi pendidikan. Hal ini menggambarkan percampuran antara disiplin
akademis (linguistik) dengan profesi akademis praktis (pendidikan). Penggunaan
istilah ini menegaskan bahwa perlu adanya pertimbangan yang cermat dalam sisi
pendidikan guna menghasilkan bidang baru yang bertanggung jawab.
Ruang lingkup bidang ini berkembang dan didefinisikan sebagai persimpangan antara bahasa dan pendidikan. Dari
satu sperspektif, tugas linguistik edukasional adalah
untuk menyelaraskan pengetahuan dari banyak dan beragam cabang studi ilmiah
tentang bahasa yang mungkin relevan dengan pendidikan formal maupun informal. Sedangkan
perspektif kedua, istilah ini juga termasuk cabang pendidikan formal maupun
informal yang memiliki kepedulian langsung dengan bahasa dan kemampuan
linguistik peserta didik. Meskipun ada ambiguitas di sini, pada dasarnya linguistik edukasional meliputi berbagai cabang pendidikan bahasa dan
pengetahuan dari linguistik dan bidang lainnya yang berhubungan dalam pendidikan bahasa.
2.
Berikut ialah taksonomi dalam bidang
linguistik edukasional.
Konteks Sosial
1.
Masyarakat
Bahasa merupakan
bagian dari masyarakat karena itu bahasa memerankan peran penting dalam
sosialisasi. Dalam hal ini, penekanannya pada variasi bahasa, penyebabnya dan
hasil-hasilnya.
2.
Kebijakan nasional: Kebijakan
Pendidikan Bahada dan Pendidikan
Kebijakan nasional
mempengaruhi perkembangan nasional terutama dalam hal pendidikan. Maka dari
itu, kebijakan harus sesuai dengan kondisi negara dimana kebijakan itu dibuat.
3.
Keaksaraan dan orasi
Kemampuan keaksaraan
meliputi dua hal penting, yaitu: Kemampuan untuk membedakan bahasa dan struktur
dari konten dan kemampuan untuk mengenali unit dari sistem suara. Sedangkan
orasi ialah kesetaraan kemampuan antara mendengar dan berbicara. Selain itu,
diperlukan juga pemahaman pada sistem alfabetis dan sistem core system.
4.
Batasan bahasa antara bahasa di sekolah
dan di rumah
Perbedaan bahasa yang
digunakan di rumah dan di sekolah. Sekolah biasanya menggunakan bahasa yang standard
dalam proses belajar mengajar dan menolak berbagai varietas lainnya.
Pemelajar Mandiri
1.
Pemerolehan bahasa
Walaupun bahasa pada
umumnya berada pada konteks sosial, namun bahasa pada dasarnya dipelajari
secara individu. Pemeroleh bahasa dapat dilakukan tidak hanya dirumah tetapi
juga bisa disekolah. Ilmu yang mempelajarai tentang pemerolehan bahasa ialah
psikolinguistik.
2.
Tantangan peserta didik
Tantangan peserta
didik yang dimaksud ialah language disorder atau kelainan dalam menggunakan
bahasa seperti writing disorder atau reading disorder (disleksia).
3.
Proses pemelajaran bahasa kedua
Untuk memperoleh
bahasa kedua, pemelajar melalui beberapa tahapan, yaitu: prepoduksi, produksi
awal, awal bicara, fasih dan mahir.
c.
Konteks Sekolah
Berikut
ialah konteks sekolah yang termasuk dalam bahasan linguistik edukasional.
1.
Sekolah dan ruang kelas
Pendidikan bahasa
formal biasanya berlangsung di sekolah terutama di ruang kelas.
2.
Kamus
Banyak orang yang
beranggapan bahwa belajar bahasa ialah belajar bahasa baru, lalu yang menjadi
sasaran bacaannya biasanya adalah kamus.
3.
Era elektronik
Pada era ini,
teknologi informasi berkembang dengan pesat terutama internet. Kita pun dapat
mencari berbagai informasi yang dibutuhkan dalam di website.
d.
Pengajaran Bahasa
1.
Kurikulum nasional
2.
Pengajaran gramatika dalam bahasa ibu
3.
Membaca dalam bahasa ibu
4.
Mengeja dalam bahasa ibu
5.
Menulis dalam bahasa ibu
e.
Pengajaran Dalam Bahasa Tambahan
(bahasa kedua atau bahasa asing)
1.
Pemerolehan Bahasa Kedua dan Bahasa
Asing
2.
Pemerolehan Bahasa Kedua
3.
Pedagogi Bahasa Kedua dan Bahasa Asing
f.
Pengujian Bahasa
Dalam
pengujian bahasa, akan dibahas tentang
topik dan teori pengujian bahasa, pendekatan yang digunakan dalam pengujian dan
cara untuk mengevaluasi proses pembelajaran.
g.
Profesi
Dalam
topik profesi akan dibahas mengenai profesi dari linguistic edukasional dan
institusi penting mana saja yang mendukung pekerjaannya.
3. Teori Linguistik Edukasional
Teori awal model pengajaran bahasa yang diusulkan oleh John B. Carroll
yang diparafrasekan
dalam satu kalimat, ia mendalilkan bahwa kemampuan linguistik atau kapasitas
atau kompetensi individu merupakan fungsi dari kemampuan belajar bahasa individu untuk memperoleh kemampuan
lebih dalam
mempelajari bahasa lain. Di sini, peran linguistik
edukasional kemudian adalah untuk menguraikan sifat dari masing-masing syarat
dan proses dalam mempelajari
bahasa tersebut, dan untuk mengetahui cara di mana mereka dapat memodifikasi berdasarkan dari konteks sosial atau individualnya.
No comments:
Post a Comment