Saturday, June 20, 2015

“Individual Buildings”

THE DETERMINANTS OF SETTLEMENT PATTERNS
Bruce Trigger

Setiap jenis bangunan pasti memiliki hubungan sejarah dengan kelompok masyarakat yang menghuni atau membuatnya. Pada struktur masyarakat yang kompleks, mereka memiliki berbagai jenis tipe rumah seperti candi, benteng, makan dan jenis bangunan-bangunan lainnya. Sedangkan pada masyarakat yang sederhana mungkin hanya ada satu jenis tipe rumah dan itu pun cenderung seragam antara satu dengan yang lain. Walaupun demikian, satu tipe ini pun dalat mewakili akomodasi dari berbagai faktor.
Salah satu faktornya ialah rezim subsisten dari masyarakat itu sendiri. Misalnya, orang yang bermigrasi lebih memilih untuk memiliki rumah yang mudah untuk dibangun dan mudah untuk diangkut. Bahkan ada kecenderungan untuk menggunakan material yang mudah didapat contohnya seperti Portable Tepee dari Plains Indians, tenda Light goat-hair dari Arab Bedouin, dan Yurt dari gembala Mongolia. Pada Yurt, tenda dibangun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan dalam musim dingin sekalipun. Maka dari itu, sebuah rumah dapat dilambangkan sebagai usaha untuk menghadapi tantangan yang datang dari lingkungan dengan menggunakan bahan bangunan yang berasal dari lingkugan itu sendiri.
Menurut Fitch dan Branch (1960), rumah-rumah di berbagai wilayah di dunia beradaptasi dengan lingkungannya. Berikut ialah beberapa contoh rumah yang beradaptasi dengan lingkungannya:
a)     Igloo, rumah dari Eskimo Tengah ini dibuat dengan cepat dan dengan bahan yang sudah ada, yaitu es. Bagian atap sengaja dibuat seperti kubah agar dapat menopang terjangan angin musim dingin. Selain itu, bentuk dari Igloo sendiri menghambat rasa dingin masuk ke rumah sehingga suhu panas di dalam Igloo tetap terjaga.
b)    Rumah- rumah suku Pueblo Indians yang berasal dari Baratdaya Amerika berada pada iklim gurun dimana mengharuskan mereka membangun rumah yang berasal dari batu tanah liat. Sehingga, ketika siang hari saat cuaca sedang panas, tanah liat ini dapat menyerap panas. Bukan hanya itu, tanah liat ini pun dapat melindungi mereka dari hawa dingin.
c)     Rumah yang berada pada wilayah yang basah atau daerah tropis cenderung memperbanyak ventilasi untuk sirkulasi udara. Pada rumah-rumah diiklim ini, lantai pun dipergunakan untuk mengurangi kelembapan dan menghindarkan dari binatang liar.
Pandangan Fitch dan Branch (1960) memang benar adanya, namun jika ditelurusi lebih dalam lagi bukan hanya lingkungan yang mempengaruhi bentuk atau struktur sebuah rumah. Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi perbedaan jenis rumah, yaitu:
a)     Keterampilan Pembangun dan Teknologi
Dalam masyarakat yang berbeda, tentunya teknik pembangunan yang lakukan juga berbeda. Hal ini pun mempengaruhi pemilihan bahan baku untuk pembangunan. Dengan demikian, rumah yang akan dibangun pun juga akan berbeda.
b)    Struktur Keluarga
Struktur keluarga sangat mempengaruhi ukuran dan layout dari sebuah rumah. Misalnya, keluarga yang memiliki anak banyak akan cenderung membangun rumah yang memiliki kamar yang banyak disesuikan dengan kebutuhannya.
c)     Bentuk Organisasi Keluarga
Bentuk Organisasi keluarga juga mempengaruhi. Seperti ‘rumah panjang’ berkaitan dengan garis keturunan.
d)    Kekayaan dan Pangkat
Seiring berjalannya waktu, tingkat kesejahteraan masyarakat pun berubah. Bagi masyarakat yang berasal dari kalangan atas, memiliki rumah yang mewah dan megah ialah bukti kesuksesan mereka. Hal ini dapat mempengaruhi bentuk rumah pada setiap tingkatan. Jadi bentuk rumah dapat mencerminkan kekayaan dan pangkat seseorang.
e)     Kepercayaan Masyarakat
Keyakinan agama dapat memperngaruhi jenis rumah dan juga bangunan lain seperti kuil, candi dan makam.
f)     Lembaga Politik
Di daerah dimana kejahatan sering terjadi, masyarakat memilih tipe rumah yang keamanannya terjaga. Seperti rumah dengan bentuk pagar yang runcing dibagian atasnya sehingga menyulitkan orang yang ingin berniat jahat.
g)     Selera dan Fashion
Sebuah rumah dapat mencerminkan selera fashion individu atau kelompok. Hal ini dapat terlihat dari tata ruang, penempatan barang-barang dan lain sebagainya.

Komentar
            Perbedaan tipe bangunan memang banyak diperngaruhi oleh faktor-faktor yang sudah dijelaskan diatas. Perbedaan individu lah yang sebenarnya menjadi inti dari perbedaan itu. Namun karena individu ini berada pada suatu lingkungan masyarakat tertentu dan ia dipengaruhi oleh relativitas budaya pada masyarakat itu maka perbedaan individual ini tidak terlalu terlihat. Yang terlihat ialah lingkungan masyarakat dimana ia tinggal.
            Uniknya walaupun berbeda rumah-rumah ini sama-sama mengalami perkembangan mengikuti perkembangan zaman dan tentunya ke arah yang lebih baik. Dahulu rumah-rumah di pedesaan di daerah Kutoarjo Jateng kebanyakan atau bahkan hampir semua menggunakan dinding yang berasal dari anyaman bambu namun sekarang seiring berkembangnya zaman dinding anyam sudah beregenerasi digantikan dengan batu bata dan campuran lainnya sehingga menjadi lebih kokoh. Jika rumah digambarkan sebagai kearifan local suatu kebudayaan maka dalam hal ini terlihat suatu budaya berkembang dari waktu ke waktu.
            Satu hal yang perlu diingat bahwa apapun perbedaannya (baik dari segi struktur, bahan baku, teknologi, kepercayaan agama, maupun seleranya) sebuah rumah ialah sebuah bangunan yang diharapkan akan memayungi kita dari berbagai ancaman. Maka dari itu, bangunan rumah haruslah kokoh sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman saat kita berada didalamnya.


Referensi

Trigger, Bruce. 1978. The Determinants of Settlement Patterns. Time and Tradition. Edinburg: Edinburg University Press. 167-93.

No comments:

Post a Comment